Lintas Berita 24, Pangkal Pinang - Kementerian Perdagangan
memastikan stok pangan di Provinsi Bangka Belitung aman hingga sebulan ke
depan. Jalur distribusi pangan dan logistik berangsur pulih. Sedangkan harga komoditas pangan
bergerak stabil cenderung turun. Kondisi banjir sudah surut dan masyarakat
mulai membersihkan rumah, toko, dan pasar-pasar, meskipun aktivitas perdagangan
belum normal.
Penegasan ini disampaikan
Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Jimmy Bella
kemarin, Kamis (11/2), di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Jimmy bersama sejumlah staf
Kemendag blusukan ke sejumlah
pasar di Kota Pangkal Pinang, yang sebelumnya terendam banjir.
"Akibat banjir ini, sejumlah
gudang distributor bahan kebutuhan pokok di Kota Pangkal Pinang terkena dampak
banjir, namun secara umum kondisi stok bahan kebutuhan pokok masih mencukupi
hingga satu bulan ke depan. Saat ini beberapa kapal yang membawa bahan
kebutuhan pokok dari luar Bangka akan merapat di pelabuhan," tegas
Jimmy.
Ada kebiasaan masyarakat yang
cukup memberi dampak baik pada ketersediaan stok pangan. Sepekan menjelang
Tahun Baru Imlek, baik distributor,
pedagang pasar, dan masyarakat sudah menyimpan
stok bahan makanan. Sehingga pada saat banjir terjadi, masyarakat dan pedagang masih
memiliki stok pangan.
Menurut Jimmy, data stok bahan
kebutuhan pokok di tingkat distributor secara umum di Kota Pangkal Pinang cukup
aman. Stok bawang merah 6,5 ton, bawang putih 15 ton, cabe merah keriting 4
ton, dan cabe rawit 3 ton. Stok beras
(di 8 distributor) tergolong aman, yaitu sebanyak 2.700 ton, ditambah beras Bulog 1.000 ton,
dan stok operasi pasar 2.000 ton yang segera datang dari Jawa Timur. Stok gula (5 distributor) sejumlah 400 ton,
kedelai (3 distributor) 70 ton, jagung (4distributor) 125 ton, serta kacang
tanah (3 distributor) sebanyak 12 ton.
Harga Cenderung Turun
Harga bahan kebutuhan pokok di
Kota Pangkal Pinang per 11 Februari 2016 secara umum relatif stabil dan belum
mengalami kenaikan dibandingkan harga
per 4 Februari 2016. Harga beras bahkan
mengalami penurunan menjadi Rp 11.000/kg atau turun 8,33%. Gula pasir Rp
11.500/kg juga turun 13,21%; minyak
goreng kemasan Rp 12.500/kg turun
7,41%; daging ayam broiler Rp 32.500/kg turun 4,41%; telur ayam broiler Rp 1.425/butir
turun 1,72%; bawang merah Rp 30.500/kg turun 11.59%; dan bawang putih
Rp 30.500 turun 1,61%. Hanya cabe merah keriting naik menjadi Rp 49.500/kg atau
mengalami kenaikan sebesar 26,92%. Harga daging sapi naik tipis sebesar 0,45%
menjadi Rp 118.000/kg.
Berangsur Pulih
Kemendag memfokuskan pemantauan
dampak banjir di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung yang mengalami banjir
paling besar. Jalur distribusi sempat
terputus akibat banjir yang melanda hampir seluruh kecamatan di Kota Pangkal
Pinang. Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari di Kota Pangkal
Pinang, Kabupaten Bangka Tengah, dan
Kabupaten Bangka Barat menyebabkan infrastruktur perdagangan terendam
banjir. "Kini, jalur distribusi
pangan dan logistik berangsur pulih dan pasar-pasar mulai dibersihkan,"
tegas Jimmy.
Secara umum distribusi
barang, terutama bahan kebutuhan pokok
di Kota Pangkal Pinang tidak mengalami kendala.
Pasokan bahan kebutuhan pokok
sebagian besar berasal dari luar Pulau Bangka, seperti dari Jakarta dan
Palembang. Sekitar 70% masuk melalui Pelabuhan Pangkal Balam dan sisanya
melalui Pelabuhan Sungai Selan dan Pelabuhan Mentok. "Kondisi di Pelabuhan Pangkal Balam saat
ini berlangsung normal dan tidak terjadi hambatan," tutur Jimmy.
Khusus di dalam kota, saat ini
akses jalan di Kota Pangkal Pinang sudah kembali normal setelah sebelumnya
sempat terputus akibat banjir. Toko-toko yang sebagian besar dimiliki warga
Tionghoa ditutup karena sedang ditinggal libur Imlek dan diprediksi baru buka
kembali sepekan ke depan.
Sementara itu, kondisi fisik
bangunan empat pasar rakyat yang dipantau di kota Pangkal Pinang yaitu Pasar
Pembangunan, Pasar Ratu Tunggal, Pasar Parit Lalang, dan Pasar Rumput tidak mengalami kerusakan.
Beberapa hari yang lalu keempat pasar ini terendam banjir bervariasi hingga
satu meter.
"Pedagang pasar belum banyak
yang melakukan aktivitas berjualan karena masih sibuk membersihkan lapak jualan
dan rumah mereka yang terkena banjir," jelas Jimmy.
Pejabat dan staf Kemendag akan
melanjutkan peninjauan ke Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Barat, dan Bangka Selatan. "Kami ingin memastikan apakah dampak
banjir di daerah-daerah tersebut mempengaruhi distribusi, pasokan, stok, dan
harga kebutuhan pokok," tandas Jimmy.
Sumber : Humas Kemendag













